Sunday, April 4, 2010

Satu hari tidak lagi 24 jam

Baru saja saya nonton film dimana para tokoh mengalami serangkaian peristiwa perpindahan ruang dan waktu secara acak. Dalam cerita dijelaskan bahwa mereka memasuki sebuah vortex (*lorong waktu) yang tidak stabil dan setelah kejadian itu waktu mereka mengalami beberapa fenomena-fenomena aneh seperti warp, time-warp, dan deja vu. mungkin bagi yang tertarik dengan tentang fisika kuantum hal seperti cukup mengundang rasa penasaran.

Film tersebut juga menjelaskan bahwa fenomena yang mereka alami diakibatkan karena adanya gempa yang menimbulkan tsunami di Aceh. Karena pada gempa tersebut waktu bumi berhenti beberapa milliseconds. Tentu ini rasanya sedikit aneh, karena saya tidak menangkap adanya korelasi gempa dengan berhentinya aliran waktu, apalgi sampai terbentuk sebuah vortex di bumi. Lalu saya pun mencoba mencari tahu.

Ternyata hal tersebut memang benar, gempa besar tersebut telah membuat waktu di bumi berkurang 6.8 microseconds. Saya pikir gempa tersebut mempercepat laju rotasi bumi sesaat, yang tentu berakibat pada bekurangnya jumlah waktu 1 hari pada hari itu. Tapi ternyata tidak. Perubahan itu bersifat "permanen". Gempa yang terjadi membuat bentuk axis bumi sedikit bergeser. Ingat bumi tidak benar2 bulat, melainkan bulat pipih, melebar di bagian sisi yang di akibatkan karena bumi berputar pada porosnya. Anggap saja seperti memutar-mutar kencang balon berisi air, dan perhatikan bentuknya saat berputar, akan seperti oval / sedikit gepeng.

Dengan pergeseran axis bumi ini tentu mempengaruhi laju rotasi bumi pada porosnya bukan, sekarang menjadi lebih cepat. Dan hal ini berakibat 1 kali bumi berputar tidak lagi 24jam. tetapi lebih pendek 6.8 microseconds. Yah tentu ini tidak ada hubungannya dengan vortex dan warp karena sebenarnya waktu yang mengalir masih tetap / konstan hanya saja bumi yang berputar lebih cepat dan bagi kita yang menghitung 1 hari adalah 1 kali bumi berotasi, maka waktu kita dalam satu hari sudah berkurang, tidak lagi 24 jam. Bahkan gempa di chile sebulan yang lalu juga mengakibatkan waktu kita dalam satu hari kembali berkurang. Letak chile yang tidak berada di sekitar katulistiwa membuat efek perpindahan axis bumi menjadi semakin efektif dibandingkan gempa sumatra. Untung saja skala nya tidak sebesar di sumatera. Berita dari nasa dapat di baca di sini http://www.nasa.gov/topics/earth/features/earth-20100301.html.

Bumi semakin tua. Yah, kembali ke jati diri sebagai manusia. Saya merasa apapun yang kita lakukan tidak mungkin bisa mencegah atau bahkan mengembalikan kecepatan rotasi bumi. Jadi manusia hanyalah manusia, mahluk yang lemah. Ada hal-hal yang memang diluar kekuasaan kita. Mungkin ini salah satu dari tanda2 kebesaran-Nya.

No comments:

Post a Comment