Jaminan Kesehatan
High Income
Waktu Flexible
Namaku Hamdhan,
Sebelas umurku
Cari aku di kolong jembatan layang di malam hari
Aku suka Ramadhan
Bulan puasa itu
Bebaskan aku dari puasa tak menentu
Terpaksa tak makan karena memang tak ada yang bisa disantap
Tinggal datang ke masjid mushala
Ada makanan enak menanti
Ta'jil katanya, pembuka puasa
****
Aku Tono
Aku suka Ramadhan
Karena majikanku berpuasa dari mengomel
memukuliku
Jika aku salah atau lambat kerja
Padahal aku 'kan sering capek dan juga ingin bermain di
sembilan tahunku
****
Ramadhan?
Aku suka itu
Pundi-pundi berisi penuh
Tak cuma koin receh
Tapi juga uang kertas
Yang mereka lemparkan dari balik kaca mobil mewah
Saat kusodorkan di lampu merah
Bulan puasa itu membuat tiba-tiba banyak orang baik dan
bersedekah ya?
Jadi ibuku bilang: "Amir, ada sisa untuk ditabung,
mudah-mudahan kamu bisa sekolah lagi .. "
Tapi tahukah Anda kalau Einstein juga pernah bikin kesalahan ‘fatal’?
Cerita dimulai saat Einstein menemukan Teori Relativitas Umum pada tahun 1915. Sebagai salah satu konsekuensi, teori ini memprediksi bahwa alam semesta seharusnya tak tetap dan selalu mengembang (expanding universe). Konsekuensi tersebut bertentangan dengan pendapat umum waktu itu yang beranggapan alam semesta dalam kondisi statis.
Untuk mendamaikan teori relativitas dengan anggapan umum, Einstein memasukkan konstanta dalam persamaannya secara ujug-ujug (arbitrary) yang disebutnya “cosmological constant” agar prediksi alam semesta mengembang bisa dieliminasi.
Anggapan semesta statis terus diyakini khalayak hingga 1919, saat seorang astronom Amerika, Edwin Hubble mulai mengarahkan teleskop 100-inch nya ke langit malam. Hubble mengamati spektrum cahaya yang dipancarkan galaksi jauh cenderung berubah berwarna kemerahan. Prinsip penemuan ini menunjukkan bahwa galaksi atau kumpulan galaksi ternyata bergerak menjauh dari pengamat (bumi) dan dari satu galaksi dengan yang lain.
Penemuan Hubble seharusnya menjadi konfirmasi atas prediksi Einstein. Tapi karena apa yang diyakini publik bertentangan dengan prediksi Teori Relativitas Umum, Einstein terpaksa memasukkan konstanta yang sebenarnya tak jelas asal-usulnya hanya untuk mendamaikan teorinya dengan keyakinan khalayak.
Mengetahui fakta yang ditemukan Hubble, Einstein mengomentari “cosmological constant” sebagai blunder terbesar dalam hidupnya.
Atas kesalahan ini, tentu tak berkurang penghargaan atas segala sumbangan Einstein. Justru ini menegaskan prinsip universal sains. Dalam sains, jika apa yang kita yakini saat ini ternyata bertentangan dengan bukti empiris maka keyakinan itu harus ditanggalkan.
Tak peduli secinta apapun kita atas keyakinan itu, tak memandang semenarik apapun teori itu, tetap semua itu harus dibuang, jika bukti menunjukkan sebaliknya. Seorang saintis justru mendapatkan pengakuan terbesar saat dia berhasil menunjukkan teori baru yang meruntuhkan teori lama.
Prinsip ini akan bertentangan dengan dogma. Jika sains begitu bergairah atas hal baru, dogma justru alergi akan pembaharuan. Dogma cenderung ingin melestarikan bentuk baku yang sudah terkodifikasi berabad lalu. Pembaharu mesti siap dicap penyempal dan dihujani cemooh.
Apa yang ditunjukkan Einstein juga merupakan sebentuk kebesaran hati. Sebesar apapun reputasinya waktu itu, pengakuan terhadap pendapat lain yang lebih valid harus selalu diutamakan. Prinsip yang sebenarnya menjadi prinsip umum yang mesti dipegang para saintis.
Kesalahan Einstein juga jadi pelajaran bagus. Belum tentu apa yang diyakini orang banyak merupakan sesuatu yang benar. Apa yang dipersepsikan massa tak pula harus selalu dituruti. Sampai seorang ilmuwan besar ternyata pernah membuat kesalahan karena mendasarkan pendapatnya pada keyakinan khalayak.
sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/12/einstein-juga-manusia-blunder-cosmological-constant/
Sungguh menarik jika membayangkan bahwa bumi hanya di huni oleh 100 saja. Coba Likat! Jika seluruh populasi penduduk bumi tinggal dalam satu desa dan disusutkan hingga menjadi tinggal 100 orang saja, dan jika seluruh perhitungan rasio kependudukan masih berlaku, seperti apakah kira-kira profil desa bumi tersebut?
Philip M. Hartner, MD dari fakultas kedokteran Stanford University Amerika Serikat mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Berdasarkan analisanya pada penduduk desa bumi, ditemukan komposisi sebagai berikut :
Maka bumi akan dihuni oleh :
57 orang Asia,
21 orang Eropa,
14 orang dari bagian bumi sebelah barat dan
8 orang Afrika
52 orang perempuan,
48 orang laki-laki
20 orang kulit putih,
80 orang kulit berwarna
89 orang heteroseksual,
11 orang homoseksual
6 orang memiliki 59% dari seluruh kekayaan bumi, dan ke enam orang tersebut berasal dari Amerika Serikat,
80 orang tinggal di rumah-rumah yang tidak memenuhi standar,
70 orang tidak bisa membaca,
50 orang menderita kekurangan gizi,
1 orang hampir meninggal,
1 orang dalam kondisi hamil,
1 orang memiliki latar belakang perguruan tinggi,
1 orang mempunyai computer.
Sekarang mari kita renungkan analisa Hartner dan simak hal-hal berikut ini :
Demikianlah. Semoga anda dapat menikmati hari yang indah ini. Duduk di depan computer, merancang hari depan dengan baik, perduli pada sesama. Hitunglah karunia keberuntungan anda bak-baik, dan sampaikan kepada orang lain untuk mengingatkan, bahwa sebenarnya kita adalah orang-orang yang SANGAT BERUNTUNG.
( dicopy dari http://dreamindonesia.wordpress.com/2010/01/16/beginilah-jika-bumi-hanya-di-huni-100-orang-saja/ )
I’m programmer armed with basic programming ability and some networking things. My programming language was just C++, php, and java. My collegians also get some .NET technology but unfortunately I never had one because my majority was networking. Why I become a programmer and not a network practice? That also a big question for myself. Maybe because I like it somehow. Hahaha… I should know it from the beginning, not turning at the very end of study.
I was graduated at November 2009 I got my job at October 2009. Me and my friends usually make a joke that when we graduate from college, the actual meaning of Rector move the “hat string of toga” is change your status from student into unemployed, But I got lucky back then. I just skip my unemployed phase. J
At that October I was accepted in an IT corporate in Bali. The real mother of this corporate is a big mining company in aussie. Then they made a mining company branch in other country, such as Indonesia. Since the software request is quite huge for this Indonesian mining company, so the Indonesian mining company made a branch that specially handle the software development. As the profit from developing software was getting bigger and bigger, the IT branch ate her own mother (taking over the company). So actually it is a kind of big local IT corporation but manage by the Australian. Our clients usually are also Australians.
They gave me three month training. This training standardizes their entire programmer at the same minimum level of every programming language. This is good because I had the opportunity to learn .Net technology (I’m complete now). Beside language skill, they also teach us development pattern that usually used for enterprise scale application with large groups of programmer. They open my eyes into framework technology with Model-View-Controller Concept and “3 layers” concept (Data Access, Business Logic, and Presentation). Usually we just didn’t care the theory at college, now I see why the lecturer told us this is important.
I had my java skill upgrade by implementing hibernate, spring, and struts framework. Some php framework (I told you later). Play around with .Net technology (including the newest technology: WPF and silverlight). And the old prehistoricall cobol language.
After the long long training, I was assign to WTP division. It’s not “What The Puck” but “Web Technology Programmer”. Hmm… Three month training just sends me back to Web again. From the entire trainee, It just me who assigned there. This division has very few programmers, imagine, it even less than twenty. But the senior next to my cubicle was a monster, he master the php frameworks such zend, symfony, and he now build application for iPhone. I’m so junior here.
At this January, this is my actual day of work. Since there is no new project, so my manager told me to learn PHP Framework called CakePHP. I ever use this kind of framework named code igniter. The basic use of MVC framework is we don’t use the old style spaghetti code where we mix the html tag, the logic (like user authentification), and data access (querying) into one single file. Now, we split it into 3 kind components. The Controller was acting as the main brain, the model is the data access, and view as the presentation. For example when we called a page to show our profile, the controller will examine whether the user has been login or not, if not user will be redirected to login form, if already login, the controller will call the model to retrieve data from table with specific username and load data into view and give us the view contain data.
There are some extra features such as scaffolding. This feature will read the database and give you access to CRUD (create read update delete) data in tables. If you use apache mySql, it just like the phpMyAdmin page, but this one is generated by the framework. Actually this is done by just enabling (on/off) on the framework. Both CI (code Igniter) and Cake (cake PHP) have this feature. If you think it over again, it doesn’t really useful right. Because there are no actual pages that created so we can’t modify anything. We can’t edit the logic, can’t edit the themes, add or remove some fields from being shown.
Cake has a console mode and in this mode there are some commands. One of my favorite commands is to generate the CRUD pages. Just few configurations to set the database connection and every models, views, and controllers for any table are automagically done. We can modify these pages as we want. Unfortunately CI didn’t have this feature, but you can install a third party plugin called code crafter if you want to generate CRUD. But I didn’t know whether CI Code Crafter able to read the join relation between tables like cake did. Cake also has ACL (Access Control List) features to control which group of user are allowed to access a specific controller function. This is useful to handle the group user that you want to give privileges. For example if you only want group of admin that able to add and delete a post, just set the ACL. ACL can be configured using “ini” file or using database. In my assignment I used database because if we have hundreds functions, It would be pain to set one by one.
My “self learning” about cake basic and ACL is making a simple contact manager where admin can add and delete new contact. Everyone who has a contact can login and edit his/her profile but not the username and group (it will be ridiculous if regular user can edit his/her group, coz everyone would like to be an admin). Admin can manage group’s information and edit everyone’s profile. I also add some JQuery for displaying profile photo on username link tool tip and some datepicker. I found some troubles back there where linking image on css and javascript because both didn’t refer the cake webroot as default root, but I solved it using vHost setting on my apache. My simple application was finished at previous Thursday. Now, I am learning to use nested directory feature. I don’t know why my manager wants me to dig deeper into cake. Maybe he want his team has at least one expert for each framework because my senior also expert on specific framework like zend, simfony, code igniter, etc.
(dipindah dari blog yg lama, original Posted : January 16, 2010)
Awalnya aku mengira kalo kape di kampusku itu bisa magang, jadi mulai deh mencari lokasi yg kira2 bisa buat magang dan ternyata saat aku konsul sama dosen koorinator kape, dia bilang kape di TI kampus kita gak levelnya magang, jadi kita harus bener-bener menerapkan ilmu yg sudah didapat. Soalnya kalo cuma magang kadang kita cuma berakhir di suruh-suruh ini itu seperti ngetik, fotokopi, bikin laporan, dll. Jadi gak bener-bener menerapkan ilmu TI.
Karena aku fokus di 2 konsentrasi sekaligus, jaringan dan RPL (rekayasa perangkat lunak), aku punya 2 pilihan. Mau kape jaingan atau kape RPL. Kalo kape jaringan aku hanya perlu membangun/mengkonfigurasi installasi jaringan di suatu tempat, dan kalo kape RPL aku hanya perlu membuat semacam sistem informasi.
Pilihan pertama sebenarnya aku dah pernah coba, waktu itu dosenku punya proyek jaringan di ISI. Aku dah ikut bantu2 selama beberapa minggu. tapi aku pilih mundur aja coz saat itu aku ternyata diterima untuk melaksanakan KKN di daerah wonosari km 14, dan jadi koordinator malahan. Its gonna be very busy for me…
Segera setelah KKN selesai aku cari tempat yg kira2 mau dibuatin Sistem Informasi. Sebenernya ada sih tempelan di kampus beberapa perusahaan yg butuh mahasiswa kape untuk bikin sistem informasi tapi entah mengapa yg terpikir di kepalaku kape di SMA ku sendiri aja.
AKu ke SMA ku sekitar akhir agustus dan langsung diterima untuk bikin Sistem informasi presensi. Tapi pas aku konsul sama koordinator kape, dia bilang sistem nya terlalu sederhana jadi harus dibikin lebih kompleks. Lalu akhirnya SI (sistem informasi) presensi tadi aku buat terintegrasi dengan pembobotan pelanggaran dan penghargaan siswa.
Selang beberapa minggu aku langsung bikin programnya sekitar bulan september gitu, padahal kape resmi di kampus jadwalnya baru oktober-november. Tapi karena SMA minta segera ya kupikir hajar sajalah dan ternyata langsung jadi kira2 70% nya sebelum puasa berakhir. Pas liburan lebaran aku sama sekali ga sentuh SI ku lagi, setelah liburan pun aku juga sibuk bikin proposal kolokium (sidang pengajuan judul Skripsi). Selama hampir 1,5 bulan aku ga ke SMA ku dan ga lanjutin SI ku itu. tapi aku dah bilang terus terang sama dosen pembimbingku masalah kolokium iu dan dia ga masalah. tp kalo ke pihak SMA 9 aku lupa kabari mereka..hehehe…
Segera setelah kolokium berakhir aku terusin bikin SI nya sampai selesai. dan ternyata ada hal yg terlupa yaitu bikin laporan kape yg isinya 5 bab. deadline dah tinggal 2 minggu dengan kondisi laporan 0% dan kartu bimbingan kape yang masih kosong.
setelah berguru sama temen kampus yg udah selesai laporan sampai bab4 (thanks to lia) aku nglembur laporan. hampir setiap hari aku konsul ke dosen pembimbing, yah itung2 penuh2in kartu konsultasi (minimal harus konsul 6 kali). Dan akhirnya di setujui sampai bab3.
Belum sempet bikin bab4-5 eh ternyata dosenku minta presentasi akhir kape duluan. Yah secara SI juga dah kelar aku sih ga masalah. Sebenernya presenasi itu baru boleh dilakukan setelah laporan selesai tapi dosenku yg baik hati itu bilang gak apa2 laporan bisa menyusul (hehehe…thanks bu lussy, youre so kind)
presentasi ke dosen kelar, dan karena keteledoran saya ada satu hal lagi yg terlupa yaitu presentasi SI ke pihak SMA 9. pas aku kesana ternyata wakasek (wakil kepala sekolah) yg nerima aku kape disana lagi pergi. Dan baru akan pulang januari karena beliau pergi haji. Aku langsung cari guru TI SMA 9 (smua hal teknis kape ku dia yg handle) dan untungnya bisa presentasi ke dia aja, ga harus ke wakasek. gak kebayang deh klo harus nunggu pulang haji, dah keburu bubar kape ku.
sekarang tinggal menyelesaikan apa yg aku mulai. yaitu laporan bab4-5 dan beberapa urusan birokrasi kape yag tertunda. Entah kenapa aku merasa so lucky dengan kondisi kape ku yang belepotan ini ternyata berjalan lancar. Thanks to Allah SWT, my family, my lecturers, and my teachers, oiya my friends juga…
(dipindah dari blog yg lama, original Posted : December 7, 2008)
Bencana ini dah yg kedua kali menimpa komputer ku dan tragisnya dengan modus operandi yang sama. Di sore hari yg cerah, aku menyalakan kompi ku tercinta. Biasanya dia memainkan sepotong mp3 saat masuk fase logon. Tapi kali ini dia diam membisu. Seketika aku menganalisis penyebab dia diam membisu, dan menghasilkan beberapa kemungkinan :
Dan begitu horror saat kita mengetahui kebenaran nomor 4. Ternyata secondary hardisk ku yg dipake bwat nyimpen data itu tidak terbaca dan minta diformat. “gile aje!!, masak aku harus format data kuliah, kerja praktek, hasil koreksi asisten, dan proposal kolokium ku yg blum di back up“. Ku coba recovery pake tools yang biasa ku pake teryata tetep gak mempan.
komputerku adalah komputer sejuta umat. Semua temen2ku datang dan memakai sekehendak hati. Jadi akan sulit untuk mengidentifikasi pengguna yg cocok untuk dikambing hitamkan bersama.
Aku berpikir “Kita harus selamatkan data ini hingga titik darah penghabisan, tapi ga mau kalau harus sampai titik dompet penghabisan”. Lalu aku bersama teman IT ku mengunjungi salah satu kios komputer di jogja yang menerima servis. Sampai di sana aku ngobrol sama teknisinya (lebih praktis dari pada ngobrol sama orang awam seperti penjaga toko mengenai masalah yang sedang kita hadapi). Ternyata dia dah ga terima recovery data lagi coz banyak job. dia recommend di tempat lain. Saat aku isenk tanya “Mas, biasanya recovery data hardisk habis berapa ya?”, ternyata itu tergantung besarnya HD kita dan untuk ukuran HD ku ternyata biayanya cukup nampar (beyond my imagination).
Tak mudah putus asa, ku batalkan niatku merecovery hardisku di teknisi (lho?). Entah kenapa aku kepikiran, “kenapa gak coba recovery sendiri pake tools yg lebih powerfull?”. Lalu aku pergi ke “Kuil Sumber Pengetahuan IT” alias “rental sofware”. Langsung deh cari CD recovery, sewa, dan pulang. Di dalemnya ada banyak software, dari recovery data kehapus sampai recovery data yg di encrypt di windows. Harap2 cemas, ku buka folder software itu satu per satu. Mataku melirik pada salah satu software sepertinya cocok utk kasus yg ku hadapi.
Berbekal kompi temen (thanks to yehtro), aku install dan lakukan prosedural recovery HD ku dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Dataku tenyata terbaca satu demi satu. Bahagianya hatiku kala itu. Data kembali dan aku cuma spent duid dikit bgt bwat sewa software doank.
Semoga rental-rental kayak gini masih tetep ada di jogja terus (coz di jakarta dah di sweeping dan tutup). Benar-benar membantu mahasiswa. Saya dapat ilmu baru (merecovery HD sediri) dan gak perlu spent banyak duid bwat hal-hal yang bisa kita lakukan sendiri.
Thanks to Allah SWT (for everythings), My Family, My Friends, teknisi (dah mau share ilmu), yehtro (dah mau minjemin kompinya), dan tak lupa rental-rental Software dan film di Jogja. I Love Jogja…^^
(dipindah dari blog yg lama, original Posted : October 16, 2008 )
Hidup itu ibarat toko buku..
Ada bacaan yang ringan,
ada juga bacaan yag berat
Ada bacaan tentang usaha, cita-cita, petualangan,
imajinasi, konspirasi, hingga cinta..
tiap bacaan perlu waktu yang berbeda-beda..
ada yang tebal dan lama..
dan ada yang tipis yang habis sekali duduk..
tapi semua itu tergantung dari orang yang membaca..
seberapa lama buku itu dibaca..
seberapa dalam buku itu bermakna untuknya..
akankah buku itu ia baca hingga selesai..
dan seberapa indah ending dari sebuah buku itu untuknya..
semoga akan lebih banyak lagi buku yang akan membuatku tertawa..
menantiku di rak-rak buku yang lainnya…
BAY, 22-08-2008
(dipindah dari blog yg lama, original Posted : August 25, 2008 )